Minggu, 04 Oktober 2015

PENJELASAN TENTANG "ALLAH MAHA BESAR"

🔵 TAFSIR الله أكبر 🔴

📩 PERTANYAAN MASUK :

Assalamu'alaikum, mumpung suasana takbiran ustadz mohon penjelasan tafsir   الله اكبر
Jazaakalloh khoir
Wassalamu'alaikum

📜 JAWABAN :

و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته

بسم الله الرحمن الرحيم

Allahu akbar..Allohu akbar..itulah dzikir yang disunahkan di hari raya Islam, walaupun disunahkan untuk bersenang-senang, kita juga dianjurkan agar tidak lupa untuk selalu mengingat kebesaran Alloh. kebesaran dan keagungan-Nya yang tak ada tandingnya.

Di sela-sela takbir tersebut sebenarnya ada pengingat untuk kita bahwasannya Alloh lah yang paling besar,  sehingga tak pantas bagu kita untuk menyembah, meminta dan memohon kepada selain Alloh.

Banyak sekali dari manusia yang lupa mengagungkan Alloh subhana wata'ala,  padahal setiap harinya kita diingatkan dengan kumandang adzan 5 kali dalam sehari.

Alloh subhana wata'ala berfirman :

وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّمَاوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ

Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. (QS. az Zumar 67 )

TAFSIR ALLOHU AKBAR

yang dinukil dari kitab at Tauhid karya Syaikh Muhammad bin Abdul wahhab.

Ibnu Mas’ud berkata: “Salah seorang pendeta Yahudi datang kepada Rasulullah  seraya berkata:

يَا مُحَمَّدُ، إِنَّا نَجِدُ أَنَّ اللهَ يَجْعَلُ السَّمَوَاتِ عَلَى إِصْبَعٍ، وَالأَرَضِيْنَ عَلَى إِصْبَعٍ، وَالشَّجَرَ عَلَى إِصْبَعٍ، وَالمَاءَ عَلَى إِصْبَعٍ، وَالثَّرَى عَلَى إِصْبَعٍ، وَسَائِرَ الْخَلْقِ عَلَى إِصْبَعٍ، فَيَقُوْلُ: أَنَا الْمَلِكُ، فَضَحِكَ النَّبِيُّ ( حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ تَصْدِيْقًا لِقَوْلِ الحَبْرِ، ثَمَّ قَرَأَ: وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّمَاوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ

“Wahai Muhammad, sesungguhnya kami dapati (dalam kitab suci kami) bahwa Allah akan meletakkan langit di atas satu jari, pohon-pohon di atas satu jari, air di atas satu jari, tanah di atas satu jari, dan seluruh makhluk di atas satu jari, kemudian Allah berfirman:

“Akulah Penguasa (raja)”,

Maka Rasulullah ( tertawa sampai nampak gigi geraham beliau, karena membenarkan ucapan pendeta Yahudi itu, kemudian beliau membacakan firman Allah:

وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّمَاوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ

"Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. (QS. az Zumar 67 )

Dan dalam riwayat Imam Muslim terdapat tambahan:


وَالْجِبَالَ وَالشَّجَرَ عَلَى أُصْبُعٍ، ثُمَّ يَهُزُّهُنَّ فَيَقُوْلُ: أَنَا الْمَلِكُ، أَنَا اللهُ

“Gunung-gunung dan pohon-pohon di atas satu jari, kemudian digoncangkannya seraya berfirman:

“Akulah penguasa, Akulah Allah.”

Dan dalam riwayat Imam Bukhari dikatakan:

يَجْعَلُ السَّمَوَاتِ عَلَى إِصْبَعٍ، وَالمَاءَ وَالثَّرَى عَلَى إِصْبَعٍ وَسَائِرَ الْخَلْقِ عَلَى إِصْبَعٍ

“Allah letakkan semua langit di atas satu jari, air serta tanah di atas satu jari, dan seluruh makhluk di atas satu jari.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Imam Muslim meriwayatkan dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah bersabda:

يَطْوِي اللهُ السَّمَوَاتِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثُمَّ يَأْخُذُهُنَّ بِيَدِهِ اليُمْنَى، ثُمَّ يَقُوْلُ: أَنَا الْمَلِكُ، أَيْنَ الجَبَّارُوْنَ؟ أَيْنَ المُتَكَبِّرُوْنَ؟ ثُمَّ يَطْوِي الأَرَضِيْنَ السَّبْعَ، ثُمَّ يَأْخُذُهُنَّ بِشِمَالِهِ، ثُمَّ يَقُوْلُ: أَنَا الْمَلِكُ، أَيْنَ الجَبَّارُوْنَ؟ أَيْنَ المُتَكَبِّرُوْنَ؟

“Allah akan menggulung seluruh lapisan langit pada hari kiamat, lalu diambil dengan tangan kanan-Nya, dan berfirman: “Akulah penguasa, mana orang-orang yang berlaku lalim? Mana orang-orang yang sombong? Kemudian Allah menggulung ketujuh lapis bumi, lalu diambil dengan tangan kiri-Nya dan berfirman: “Aku lah Penguasa, mana orang-orang yang berlaku lalim? Mana orang-orang yang sombong?

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ia berkata:

مَا السَّمَوَاتُ السَّبْعُ وَالأَرَضُوْنَ السَّبْعُ فِيْ كَفِّ الرَّحْمَنِ إِلاَّ كَخَرْدَلَةٍ فَيْ يَدِ أَحَدِكُمْ

“Tidaklah langit tujuh dan bumi tujuh di Telapak Tangan Allah Ar Rahman, kecuali bagaikan sebutir biji sawi diletakkan di telapak tangan seseorang di antara kalian.”

Ibnu Jarir berkata: “Yunus meriwayatkan kepadaku dari Ibnu Wahb, dari Ibnu Zaid, dari bapaknya Zaid bin Aslam, ia berkata: Rasulullah bersabda:

مَا السَّمَوَاتُ السَّبْعُ فِيْ الكُرْسِيِّ إِلاَّ كَدَرَاهِمَ سَبْعَةٍ أُلْقِيَتْ فِيْ تِرْسٍ

“Ketujuh langit berada di Kursi, tiada lain hanyalah bagaikan tujuh keping Dirham yang diletakkan di atas perisai.”

Kemudian Ibnu Jarir berkata: “Dan Abu Dzar  berkata: "Aku mendengar Rasulullah bersabda:

مَا الكُرْسِيُّ فِيْ العَرْشِ إِلاَّ كَحَلْقَةٍ مِنْ حَدِيْدٍ أُلْقِيَتْ بَيْنَ ظَهْرَيْ فَلاَةٍ مِنَ الأَرْضِ

“Kursi yang berada di Arsy tiada lain hanyalah bagaikan sebuah gelang besi yang dibuang ditengah tengah padang pasir.”

Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa ia berkata :

بَيْنَ السَّمَاءِ الدُّنْيَا وَالَّتِيْ تَلِيهَا خَمْسُمِائَةِ عَامٍ، وَبَيْنَ كُلِّ سَمَاءٍ وَسَمَاءٍ خَمْسُمِائَةِ عَامٍ، وَبَيْنَ السَّمَاءِ السَّابِعَةِ وَالْكُرْسِيِّ خَمْسُمِائَةِ عَامٍ، وَبَيْنَ الْكُرْسِيِّ وَالْمَاءِ خَمْسُمِائَةِ عَامٍ، وَالْعَرْشُ فَوْقَ المَاءِ، وَاللهُ فَوْقَ الْعَرْشِ، لاَ يَخْفَى عَلَيْهِ شَيْءٌ مِنْ أَعْمَالِكُمْ

“Antara langit yang paling bawah dengan yang berikutnya jaraknya 500 tahun, dan antara setiap langit jaraknya 500 tahun, antara langit yang ketujuh dan Kursi jaraknya 500 tahun, antara Kursi dan samudra air jaraknya 500 tahun, sedang Arsy itu berada di atas samudra air itu, dan Allah berada di atas Arsy, tidak tersembunyi bagi Allah suatu apapun dari perbuatan kalian.” (HR. Ibnu Mahdi dari Hamad bin Salamah, dari Aisyah, dari Zarr, dari Abdullah bin Mas’ud).

Atsar ini diriwayatkan dari berbagai macam jalur sanad, demikian yang dikatakan oleh imam Ad Dzahabi.

Al Abbas bin Abdul Muthalib berkata: Rasulullah bersabda:

هَلْ تَدْرُوْنَ كَمْ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ؟ قُلْنَا: اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ, قَالَ: بَيْنَهُمَا مَسِيْرَةُ خَمْسُمِائَةِ سَنَةٍ، وَمِنْ كُلِّ سَمَاءٍ إِلَى سَمَاءٍ مَسِيْرَةُ خَمْسُمِائَةِ سَنَةٍ، وَكَثْفُ كُلِّ سَمَاءٍ مَسِيْرَةُ خَمْسُمِائَةِ سَنَةٍ، وَبَيْنَ السَّمَاءِ السَّابِعَةِ وَالْعَرْشِ بَحْرٌ بَيْنَ أَسْفَلِهِ وَأَعْلاَهُ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ، وَاللهُ ( فَوْقَ ذَلِكَ، وَلَيْسَ يَخْفَى عَلَيْهِ شَيْءٌ مِنْ أَعْمَالِ بَنِيْ آدَمَ

“Tahukah kalian berapa jarak antara langit dan bum? Kami menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”,  beliau bersabda: “Antara langit dan bumi itu jaraknya perjalanan 500 tahun, dan antara langit yang satu dengan yang lain jaraknya perjalanan 500 tahun, sedangkan tebalnya setiap langit adalah  perjalanan 500 tahun, antara langit yang ketujuh dengan Arsy ada samudra, dan antara dasar samudra dengan permukaannya seperti jarak antara langit dengan bumi, dan Allah ( di atas itu semua, dan tiada yang tersembunyi bagi-Nya sesuatu apapun dari perbuatan anak Adam.” ( HR. Abu Daud dan ahli hadits yang lain).

wallohu a'lam

kitab atTauhid karya syaikh Muhammad bin Abdul wahhab
___________________________
abu syuraih el fayadh

13 Dzulhijjah 1436 H
27 September 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar